Jiran, Sinetron Bertabur Penyiksaan Memasuki Bulan Ramadan

Indosiar ternyata belum puas-puasnya mengangkat cerita poligami ke dalam layar sinetron. Kali ini dikemas lebih ganas, dengan menumpuk puluhan wanita dalam satu rumah. Jiran, itulah nama sinetronnya, dengan Titi Kamal sebagai peran utama.

Ide sinetron sepertinya tidak jauh-jauh dari masalah yang melanda Manohara di negeri Kelantan Malaysia. Penulis skenario dengan berani membawanya pada bidang masalah yang lebih besar, yakni kehidupan sang raja dengan selir-selirnya yang berjumlah puluhan orang. Gilanya, hampir semua perempuan itu berasal dari Indonesia.

Intrik dan konflik yang dikemukan, tidak jauh-jauh pula dari ide sinetron sebelumnya. Sebutlah masalah perselingkuhan, cemburu antar sesama wanita yang di madu, sampai pada hukuman-hukuman sadis sebagai balasan melakukan kesalahan.

Sayangnya lagi, dalam segi bahasa, banyak yang tidak pas dengan logat Melayu. Hasilnya, tentu bahasa gado-gado, campuran bahasa Melayu dengan bahasa Indonesia. Sehingga kesan sinetron ini dibuat asal jadi dan hemat biaya produksi, begitu kentara terlihat.

Jika fakta yang dibeberkan sinetron ini memang sama dengan kehidupan keluarga kerajaan di Malaysia, tentu akan membuat nama Islam ikut tercoreng. Soalnya, negara Malaysia juga identik dengan Islamnya.

Pemberian hukuman tanpa proses pengadilan dan penyiksaan super hebat di penjara, tentu akan menambah penilaian buruk terhadap hukum Islam yang diterapkan kerajaan. Dari sini timbul lagi pertanyaan, apakah semuanya memang dirancang Indosiar untuk menyerang ajaran Islam lewat sinetron-sinetronnya?

Soalnya, sampai sekarang sinetron-sinetron Indosiar selalu menjual atribut atau simbol-simbol Islam, dengan segala bentuk hal-hal negatif. Seperti sinetron nyeleneh ‘Muallaf’ yang dipaksakan ditutup baru-baru ini. Begitu juga Inayah, dengan pola yang sama.

Sepertinya Majelis Ulama Indonesia (MUI) harus mengawasi ketat sinetron ini, agar tidak makin mencoreng citra Islam. Indosiar harus memberikan data dan fakta, akan semua ide sinetron yang diangkatnya. Hendri Nova