Bagi pecinta lagu-lagu Minang, keberadaan televisi lokal jelas sedikit menghibur. Di jam-jam tertentu, mereka bisa menikmati lagu-lagu Minang yang notabene hasil ‘daur ulang’.
Namun video klip yang ditawarkan, jelas tampak kualitas murahnya. Soalnya, bagi televisi yang ingin logo programnya terlihat, seenaknya mengorbankan teks lagu yang terkadang ditampilkan.
Lebih hebohnya lagi, saat video klip diputar, running teks production housenya juga keluar. Jelas satu hal yang tak biasa dilakukan oleh video klip kebanyakan di blantika musik dimanapun.
Mungkin sudah saatnya televisi lokal menyaring video klip yang benar-benar bagus dan profesional. Jika masih seperti ini, jelas terlihat betul kampungannya. Hendri Nova
Tinggalkan Balasan